Gereja ini bernama: “Gereja Kristen Anugerah” (GKA). Perkataan ‘Anugerah’ diambil dari Alkitab, Efesus 2: 8 : “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”.
Pasal-2. ASAS
Gereja Kristen Anugerah berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal-3. VISI DAN MISI
A.
Visi Gereja : Menjadi Gereja yang dikuasai Firman dan Penuh Kuasa 1 Korintus 4 : 20)
B.
Misi Gereja :
1. Melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus (Matius 28:19-20).
2. Membangun gereja dimana Tuhan kehendaki.
3. Membangun keutuhan ciptaan dengan semangat keesaan.
Pasal-4. TUJUAN
Gereja Kristen Anugerah bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan Tri Tugas Panggilan Gereja yaitu Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi) dan Diakonia (melayani).
Pasal-5. PENGAKUAN PERCAYA
A.
Percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi beserta isinya, Kejadian 1 : 1 Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Allah, Juruselamat, Penebus dosa (Yohanes 3 : 16) dan sebagai Kepala Gereja (Efesus 4 : 15) Percaya kepada Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran; Penolong dan penghibur yang berperan penting dalam kehidupan anak-anak Tuhan (jemaat Tuhan) Yohanes 14 : 16 - 17 dan 26.
B.
Mengakui Kitab Suci (Alkitab), Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebagai Firman Allah
C.
Mengakui ikrar Rasuli (12 Pengakuan Iman Rasuli) sebagai pengajaran pokok.
Pasal-6. ORGANISASI
A.
Gereja Kristen Anugerah merupakan organisasi struktural berbentuk Sinodal (Sinode) yang berpusat di Jl. Kaji No 2a (belakang) Jakarta, 10130.
B.
Gereja Kristen Anugerah pada skala nasional dikelola oleh suatu badan yang disebut : Badan Pengurus Pusat (BPP), dan pada daerah Tingkat I (Propinsi) disebut: Badan Pengurus Daerah (BPD) dan pada daerah Tingkat II (Kota dan Kabupaten) disebut: Badan Pengurus Wilayah (BPW) yang terdiri sekurang-kurangnya seorang Ketua, Seorang Wakil Ketua, Seorang Sekretaris, Seorang Bendahara, dan Seorang anggota.
C.
Badan Pengurus Pusat (BPP) membawahi Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Badan Pengurus Wilayah (BPW) serta Gereja-Gereja GKA di seluruh Indonesia.
D.
Gereja Kristen Anugerah yang ada di daerah Tk I dan Tk II bisa membentuk badan pengurus daerah /wilayah dengan catatan pada daerah/wilayah tersebut minimal ada tiga (3) Gereja lokal.
E.
Masa jabatan Badan Pengurus Pusat (BPP), Badan Pengurus Daerah (BPD), Badan Pengurus Wilayah (BPW) 3 ½ tahun.
F.
Jemaat Pusat dan cabang-cabang memiliki hak “otonom” untuk mengatur seluruh tugas pelayanan, kewajiban dan hak milik Rumah Tangganya.
G.
Badan Pengurus Pusat mengadakan Sinode/persidangan setahun sekali dan mengadakan Sinode/Sidang Raya setiap 3 ½ tahun sekali.
Pasal-7. ASET GEREJA
A.
Semua barang bergerak dan tidak bergerak yang dibeli dan dibiayai oleh Sinode GKA atau yang diperoleh dari hibah adalah milik Sinode GKA.
B.
Semua barang bergerak dan tidak bergerak yang dibeli dan dibiayai oleh jemaat GKA lokal atau yang diperoleh dari hibah adalah milik jemaat GKA lokal.
Pasal-8. PEMBIAYAAN GEREJA
A.
Seluruh pengadaan dan pengeluaran biaya Sinode Gereja Kristen Anugerah, diatur dan ditetapkan oleh Pengurus Sinode.
B.
Seluruh pengadaan dan pengeluaran biaya Gereja lokal diatur dan ditetapkan oleh pengurus/Majelis Gereja lokal.
Pasal-9. KEKAYAAN
A.
Keuangan adalah harta kekayaan baik berupa aktiva dan pasiva yang meliputi barang bergerak dan tidak bergerak yang diperoleh dari:
- Persembahan yang dikirim dari Gereja lokal GKA di seluruh Indonesia pada setiap
bulan kepada Sinode GKA. - Sumbangan dari donatur dan sponsor.
B.
Seluruh harta kekayaan yang dimiliki, diterima dan diperoleh, digunakan, dimanfaatkan dan dikelola untuk kepentingan Sinode GKA secara nasional serta dipertanggungjawabkan dalam persidangan Badan Pengurus Pusat GKA.
C.
Pengeluaran uang dan penggunaan harta kekayaan milik Sinode GKA harus atas persetujuan Ketua Sinode GKA.
D.
Pembukaan Rekening Bank untuk dan atas nama Sinode GKA adalah Ketua, Sekretaris atau Bendahara.
E.
Hal-hal yang menyangkut pemasukan, pengeluaran, serta penggunaan, saldo dan lainnya dilaporkan dalam setiap persidangan Sinode GKA.
Pasal-10. DISIPLIN GEREJA
Setiap pejabat (Pendeta/Penginjil) yang melakukan Pelanggaran terhadap AD/ART GKA akan dikenakan disiplin gereja, berupa Surat Peringatan (SP.1; SP.2) selanjutnya Pemberhentian dengan hormat.
Pasal-11. PENGGABUNGAN
A.
Gereja Kristen Anugerah menerima penggabungan Gereja atau jemaat dari organisasi gereja denominasi lain.
B.
Gereja Kristen Anugerah menerima penggabungan pejabat kependetaan dari organisasi gereja/denominasi lain.
C.
Prosedur penggabungan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga GKA.
Pasal-12. PENTAHBISAN
A.
Gereja Kristen Anugerah melaksanakan Pentahbisan bagi para Pejabat Kependetaan yang tergabung dalam Gereja Kristen Anugerah.
B.
Pentahbisan hanya diperuntukkan bagi para pejabat Gereja Kristen Anugerah yang memenuhi persyaratan.
C.
Prosedur pelaksanaan pentahbisan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Gereja Kristen Anugerah.
Pasal-12. PERUBAHAN DAN PERATURAN PERALIHAN
A.
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan atas usul ½ + 1 dari jumlah Pejabat Gereja Kristen Anugerah, yang disahkan oleh Sinode.
B.
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar Gereja Kristen Anugerah akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, sesuai dengan Anggaran Dasar Gereja Kristen Anugerah.
ANGGARAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN ANUGERAH
Pasal-1. JEMAAT GEREJA
A.
Sekumpulan orang-orang percaya yang telah bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Pribadi (yang belum dibaptis, harus setia berbakti dan mengikuti pelajaran Alkitab selama waktu yang ditentukan). Setelah dibaptis dapat diterima sebagai anggota jemaat dengan hak penuh.
B.
Remaja dan anak-anak yang dalam bimbingan orang tuanya telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
C.
Calon anggota jemaat yang berasal dari jemaat gereja lain, yang menyatakan secara tertulis ingin menjadi anggota jemaat GKA (disertai dengan surat pindah atau tanpa surat pindah dari tempat dimana dia sebagai jemaat sebelumnya).
Menjadi anggota jemaat penuh setelah memenuhi persyaratan ad A.
Pasal-2. PEJABAT GEREJA
A.
Gembala Jemaat Adalah seorang hamba Tuhan yang terpanggil menjadi Gembala jemaat setempat dalam jabatannya sebagai Pendeta/Penginjil sekaligus sebagai Ketua jemaat setempat, yang berfokus pada pelayanan Firman, Penggembalaan dan Doa ( Efesus 4:11-12, Kisah Rasul 6:4).
B.
Penginjil (Evangelist) Adalah hamba Tuhan yang terpanggil dalam pelayanan Firman dan Doa didalam jemaat setempat maupun ketempat dimana ditugaskan atau sebagai pengajar pada Sekolah Teologi (Efesus 4:11-12 ).
C.
Pendeta Adalah seorang yang terpanggil sebagai hamba Tuhan yang melayani sebagai Gembala jemaat atau Penginjil atau Pengajar pada Sekolah Teologi dan sudah ditahbiskan oleh Sinode GKA sebagai Pendeta.
D.
Masa Berlaku
Akan berakhir apabila: 1. Meninggal dunia, 2. Diberhentikan baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat. 3. Mengundurkan diri.
Pasal-3. MAJELIS GEREJA
A.
Majelis/Diaken adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani meja (pelayanan kesejahteraan jemaat), Kisah Rasul 6 : 1 - 6
B.
Anggota jemaat hak penuh yang setia berjemaat bersama selama 3 (tiga) tahun, dan memenuhi syarat-syarat bagi Majelis/Diaken yang tertulis dalam I Timotius 3 : 8 - 13, dapat dicalonkan sebagai Majelis/Diaken.
C.
Jangka waktu pelayanan Majelis/Diaken adalah 3,5 (tiga setengah) tahun, dan dapat diperpanjang dengan memperhatikan situasi dan kondisi Jemaat.
D.
Majelis Gereja terdiri dari : Ketua Majelis, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
Pasal-12. PENTAHBISAN PEJABAT DAN MAJELIS GEREJA
A.
Gembala Jemaat yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang tertulis dalam 1Timotius 3 : 1 - 13, dapat dipilih oleh 2/3 dari jumlah jemaat dengan hak penuh, dan ditahbiskan oleh Ketua Sinode atau Wakil Ketua Sinode atau Sekretaris Jenderal Sinode atau yang ditetapkan oleh pengurus sinode.
B.
Penginjil yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang tertulis dalam 1 Timotius 3 : 1 - 13, dapat dipilih oleh 2/3 dari jumlah jemaat dengan hak penuh, disahkan dan ditahbiskan oleh Gembala Jemaat setempat.
C.
Majelis Gereja yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang tertulis dalam 1 Timotius 3 : 8 - 13, dapat dipilih oleh 2/3 dari jumlah jemaat dengan hak penuh, disahkan dan ditahbiskan oleh Gembala Jemaat setempat.
D.
Jika terjadi kekosongan jabatan Gembala Jemaat dalam Gereja setempat baik di Pusat maupun di cabang-cabang yang ada, maka perlu diangkat dan ditahbiskan minimal seorang Penginjil dari anggota jemaat hak penuh, yang telah menjadi jemaat hak penuh minimal 3 tahun, yang dipilih oleh ½ + 1 anggota jemaat hak penuh, untuk mengisi kekosongan tersebut sebelum nanti pada waktunya dapat diangkat sebagai Gembala Sidang.
E.
Jika didalam satu kota terdapat satu atau lebih pendirian Gereja Kristen Anugerah, maka Pentahbisan Gembala Sidang dapat dilakukan oleh Gembala Sidang dari Gereja Kristen Anugerah yang terlebih dulu berdiri (yang pertama kali berdiri) atau oleh Badan Pengurus Sinode.
Pasal-13. KEBAKTIAN DAN SAKRAMEN
A.
Kebaktian – kebaktian yang dilakukan Gereja ( Jemaat ) :
Kebaktian Hari Minggu.
Kebaktian Hari-Hari Raya {Kelahiran Yesus Kristus (Natal), Kematian Yesus Kristus (Jum’at Agung), Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah), Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga dan Pentakosta}.
Kebaktian Rumah Tangga, Kebaktian Pengucapan Syukur.
Persekutuan Doa dan Pemahaman Alkitab (PA), dan sebagainya.
B.
Dua (2) Sakramen yang diakui oleh Gereja Kristen Anugerah :
Baptisan (dilakukan secara selam : Matius 3 : 13 -17, Roma 6 : 1 - 4)
Perjamuan Kudus (dilakukan 1 (satu) bulan sekali, atau pada Hari-Hari Raya Kristen yang dianggap perlu). Perjamuan Kudus hanya boleh diambil oleh anggota jemaat dengan hak penuh dan jemaat yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat, didalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Pasal-14. PENYERAHAN ANAK,PERNIKAHAN,KEMATIAN
A.
Anak-anak tidak dibaptis, melainkan diserahkan kepada Tuhan. Matius 19 : 13 - 15.
B.
Pernikahan adalah suci dan harus diindahkan. Ibrani 13 : 4
Pemberkatan nikah hanyalah bagi anggota jemaat hak penuh atau salah satu dari pasangan adalah anggota jemaat. 2 Korintus 6 : 14
C.
Kematian diberitahukan kepada Gembala Jemaat atau Majelis Gereja supaya dapat diwartakan dalam jemaat dan diadakan upacara kedukaan secara Kristen, di dalam pengharapan oleh kebangkitan Yesus Kristus, Yohanes 11 : 25 - 26
Gereja Kristen Anugerah tidak melayani pembakaran mayat : anggota jemaat yang meninggal harus dikubur. Kejadian 3 : 19, Matius 27 : 57 - 60
Pasal-15. PEMBIAYAAN GEREJA (JEMAAT)
A.
Berkat Gereja diperoleh dari :
Persembahan (Kolekte) yang diberikan Jemaat dengan kasih dalam setiap kebaktian hari minggu, kebaktian hari raya dan kebaktian pemberkatan
Persembahan Perpuluhan (Maleakhi 3 : 10)
Persembahan Pembangunan Gereja
Perpuluhan dari hamba Tuhan dimasukkan ke kas gereja.
B.
Berkat yang terkumpul dialokasikan dalam :
Kas Kecil Gereja (maksimal saldo sejumlah 1(satu) juta rupiah)
Disimpan di Bank.
C.
Penanggung jawab keuangan Gereja adalah Bendahara Gereja (Diaken)
D.
Setiap pengeluaran Gereja dari Kas Kecil Gereja dan yang tersimpan di Bank harus diketahui oleh Pengurus Jemaat (majelis gereja).
E.
Berkat Gereja yang terkumpul digunakan untuk :
Biaya Operasional Gereja (Jemaat) diambil dari Persembahan (Kolekte) yang terkumpul. (Bilangan 18 : 8 - 20)
Berkat bagi Hamba Tuhan, diambil dari persembahan Perpuluhan (Bilangan 18 : 21 - 24)
Biaya Pembangunan Gereja atau Renovasi Gereja, diambil dari Persembahan Pembangunan Gereja.
F.
Bendahara Gereja membuat laporan berkala posisi keuangan Gereja, dengan diketahui oleh Gembala Jemaat dan Ketua Majelis. Dan diinformasikan kepada Jemaat setempat.
Pasal-16. PERSEMBAHAN SINODE
A.
Persembahan yang diberikan oleh Gereja Kristen Anugerah Pusat dan seluruh Cabang di Indonesia kepada Badan Pengurus Sinode, sebesar sepuluh persen dari jumlah Persembahan (Kolekte) dan Persembahan Perpuluhan Gereja setempat.
B.
Persembahan diberikan pada setiap minggu kedua bulan berikutnya (persembahan bulan Januari diberikan pada bulan Februari minggu kedua)
Pasal-17. BIAYA HIDUP HAMBA TUHAN PENUH WAKTU
A.
Gembala Jemaat hidup dari persembahan persepuluhan anggota jemaat di mana ia melayani. (Bilangan 18 : 21 - 24).
B.
Gembala Jemaat memberikan 10% dari berkat Tuhan yang diterimanya kepada Jemaat di mana ia melayani untuk disimpan dalam Kas.
C.
Gembala Jemaat ketika tidak dapat lagi bekerja, diperlihara oleh Jemaat di mana ia melayani sampai akhir hayatnya, menggunakan uang Kas.
D.
Gembala Jemaat yang memiliki anak atau saudara ketika tidak dapat lagi bekerja, maka anak/sanak saudaranya diberi kesempatan untuk memelihara sampai akhir hayatnya. (I Timotius 5 : 8).
E.
Penginjil hidup dari pemberitaan Injil, (Matius 10 : 5 - 15, Lukas 10 : 2 - 12, I Korintus 9 : 13 - 14).
F.
Penginjil memberikan 10% dari berkat Tuhan yang diterimanya kepada Jemaat/Gereja Pengutus untuk disimpan dalam Kas.
G.
Penginjil yang tidak memiliki anak/sanak saudara, ketika tidak dapat lagi bekerja, dipelihara oleh Jemaat/Gereja Pengutus sampai akhir hayatnya, menggunakan uang Kas.
H.
Penginjil yang memiliki anak/sanak saudara, ketika tidak dapat lagi bekerja, maka anak/sanak saudaranya diberi kesempatan untuk memelihara sampai akhir hayatnya. (I Timotius 5 : 8).
Pasal-18. SINODE
A.
Sinode adalah Badan Pengurus Pusat yang berkedudukan di Jakarta, yang mengkoordinir seluruh Gereja (Jemaat) dengan nama Gereja Kristen Anugerah (sesuai pasal 1).
B.
Badan Pengurus Sinode terdiri dari : Ketua Sinode, Wakil Ketua Sinode, Sekretaris Jenderal Sinode, Bendahara dan Anggota.
C.
Badan Pengurus Sinode dipilih dari seluruh Pengurus Jemaat GKA, dalam Sidang Raya Gereja Kristen Anugerah, dengan memenuhi kworum ½ + 1 dari seluruh Persidangan yang hadir.
D.
Badan Pengurus Sinode yang berhak dipilih adalah : Pengurus Jemaat dan atau Anggota Jemaat Gereja Kristen Anugerah yang telah melayani dan menjadi anggota selama minimal 3,5 tahun.
E.
Masa Jabatan Badan Pengurus Sinode adalah Tiga Setengah Tahun (3 ½ tahun). Dan dapat dipilih kembali untuk periode berikut. Dengan batasan menjabat maksimal 2 periode berturut-turut dan dapat dipilih kembali setelah selang satu periode.
F.
Pemilihan Pengurus Sinode diusulkan oleh pengurus jemaat setempat kepada Pengurus Sinode yang sedang berjalan, untuk proses selanjutnya.
Pasal-19. TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGURUS SINODE
A.
Dalam menjalankan tugasnya yang dipimpin Ketua, dibantu oleh Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal, Bendahara dan Anggota.
B.
Tugas Ketua adalah melakukan kebijakkan umum bagi Gereja Kristen Anugerah bersama Sekretaris Jenderal mewakili Gereja baik kepada Pemerintah maupun kepada lembaga keagamaan lainnya.
C.
Pengurus Sinode melakukan kebijakkan bagi Gereja Kristen Anugerah, demi kemajuan, perkembangan dan persatuan didalam Gereja (Jemaat).
D.
Mengkoordinir, Melakukan, Memimpin Rapat atau Pertemuan Pengurus Sinode, Sidang Raya Gereja Kristen Anugerah secara berkala yang dipimpin oleh Ketua Sinode untuk agenda umum maupun perubahan AD dan ART Gereja Kristen Anugerah.
Ketua atau Wakil Ketua atau Sekretaris Jenderal, melakukan Pentahbisan atas Gembala Sidang Gereja Kristen Anugerah atau yang ditetapkan oleh Pengurus Sinode.
Pasal-20. KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN SINODE
A.
Sinode mendapat kontribusi berkat dari seluruh Gereja (Jemaat) Kristen Anugerah secara tetap setiap bulannya.
B.
Seluruh pengeluaran operasional Sinode dibiayai dari kontribusi berkat yang diperoleh setiap bulannya.
C.
Pengurus Sinode menyisihkan sepuluh persen kontribusi berkat yang diperoleh kedalam Dana Tetap Sinode.
D.
Bendahara Sinode bertanggung jawab atas manajemen keuangan Sinode dan secara berkala membuat laporan Keuangan Sinode dengan disahkan oleh Ketua atau wakil Ketua Sinode.
E.
Berkat yang diterima ditatausahakan dalam Kas Kecil Sinode maupun di Bank dengan kuasa penanda tangan oleh Ketua atau Wakil Ketua dan Bendahara.
F.
Setiap pengeluaran Sinode harus diketahui oleh Ketua atau Wakil Ketua Sinode.
G.
Pengurus Sinode mendapat berkat Tuhan dari kontribusi berkat Gereja Kristen Anugerah
H.
Pengurus Sinode memberikan perpuluhan untuk kas Sinode
Pasal-21. TAMBAHAN
A.
Setiap perubahan atau tambahan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Kristen Anugerah harus melalui Sidang Raya Gereja Kristen Anugerah yang dikoordinir oleh Pengurus Sinode dan dihadiri, disetujui oleh 2/3 Pejabat dan Majelis Gereja Kristen Anugerah serta disahkan oleh Pengurus Sinode.
B.
Dasar Kepercayaan dalam Anggaran Dasar Gereja Kristen Anugerah tidak dapat dirubah.
C.
Hal hal yang belum diatur dalam AD ART akan diatur dan ditetapkan kemudian.
D.
AD ART yang telah disempurnakan ini telah ditetapkan di Bandung 26 Juni 2010.
USULAN PENGGABUNGAN :
Syarat-syarat penggabungan :
1.
Membuat surat permohonan bergabung kepada Sinode GKA dengan dilampiri :
a. Alasan dan tujuan penggabungan
b. Surat pernyataan telah mengundurkan diri dari organisasi gereja yang lama.
c. Tidak cacat moral (Rumah tangga, Keuangan, kerohanian).